Satu lagi perusahaan swasta yang bergerak di bidang pupuk, properti dan perkebunan siap menjaring dana segar melalui pasar saham. Untuk mematangkan rencana melantai di bursa saham tersebut, PT Saraswanti Utama tengah mencari lead underwriter atau penjamin emisi.
Dirut dan CEO Saraswanti Utama Hari Hardono mengatakan, persiapan terus dilakukan sebelum initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana. Tapi hingga sekarang, pihaknya belum menentukan siapa yang ditunjuk menjadi penjamin emisi.
“Sebenarnya kami sudah melakukan penjajakan, ada beberapa perusahaan penjamin emisi yang siap melakukan kerjasama. Tapi kami masih belum menentukan. Siapa yang akan kami tunjuk nanti, tergantung mana yang paling menarik,” ujar dia.
Sedangkan persiapan lain dengan melakukan restrukturisasi terutama menyangkut legalitas dan aset perusahaan. Seperti aset, sebelum ini masih banyak aset atas nama pribadi, makanya perlu dirapikan sebagai salah satu syarat untuk bisa IPO. “Untuk itu, perlu waktu dan dana,” ujar dia.
Direktur PT Saraswanti Utama Yahya Taufik menambahkan, IPO merupakan salah satu media untuk menarik dana segar. Sebab menurut kalkulasi, hingga dua tahun ke depan perusahaan memerlukan dana investasi sekitar Rp 683 miliar dan USD 2.6 juta. Tingginya kebutuhan dana ini terkait rencana perusahaan untuk mengembangkan pabrik baru di sejumlah wilayah.
“Seperti Medan, Riau dan Kalimantan Tengah. Pengembangan ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pupuk NPK, granule dan dolomite,” tuturnya.
Bahkan jadwal pengembangan tersebut memungkinkan maju dari jadwal semula. Hal itu sejalan dengan selesainya perijinan dari masing-masing pemda. Makanya, perusahaan memutuskan untuk mempercepat pembangunan pabrik. Misalnya pabrik Dolomit di Riau dijadwalkan beroperasi Mei 2015.
Sementara pabrik NPK dan Granule di Medan beroperasi Juni dan Agustus. Kemudian, pabrik di Kalimantan Tengah akan beroperasi Oktober tahun depan.
“Selain dari internal, dana untuk pengembangan juga berasal dari pinjaman dan IPO. Kami juga melakukan kerjasama dengan Ocean University of China untuk pengadaan sejumlah mesin,” tambahnya.(res)
Sumber: www.jpnn.com